Halaman Enam : Penyakit Diare yang Terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Air
bersih dan sanitasi yang layak merupakan dua komponen yang mendasar dalam kehidupan
sehari-hari. Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi,
air bersih dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari seperti memasak,
mencuci, minum, makan, dan lainnya. Sedangkan, sanitasi yang layak adalah status
Kesehatan suatu lingkungan yang melingkupi perumahan, pembuangan kotoran,
penyedia air, sarana pembuangan sampah, saluran pembuangan air limbah, dan
penyediaan air bersih. Air bersih dan sanitasi yang dikelola dengan baik diakui
sebagai prioritas utama dalam meningkatkan Kesehatan,gizi, dan produktivitas
masyarakat, dan secara eksplisit tertuang dalam tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs) keenam. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
diketahui bahwa air bersih dan sanitasi yang layak adalah masalah yang dapat mempengaruhi
Kesehatan dan kesejahteraan setiap manusia.
Bila dikaitkan dengan masalah
Kesehatan, ketersediaan air yang kurang bersih maupun sanitasi dengan kondisi
yang tergolong buruk akan menyebabkan timbulnya penyakit yang dapat menyerang
tubuh manusia. Salah satu contoh penyakit yang timbul karena kondisi air maupun
sanitasi yang kurang layak adalah diare. Diare merupakan penyakit yang dapat
terjadi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Penyakit diare dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satu faktonya adalah faktor kelayakan air bersih
dan sanitasi penyebab diare yaitu penyediaan air bersih, pengelolaan sampah,
dan pengelolaan saluran air bersih. Penyakit diare merupakan salah stau
penyakit yang menular melalui media air, tanah, atau makanan yang telah
terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
kota Mataram pada bulan Januari tahun 2023 penyakit diare banyak menyerang
balita di kota Mataram, jumlahnya sebanyak 471 kasus, dimana 227 diantaranya
terjadi pada balita. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman
Hadi, penyakit diare terbagi menjadi tiga skala, yaitu skala ringan, sedang,
dan diare berat. Kasus diare yang terjadi disebabkan oleh virus, daya tahan
tubuh yang lemah dan bakteri. Efek yang ditimbulkan Ketika mengonsumsi makanan
atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh virus atau bakteri adalah penyakit
diare. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram menyarankan agar masyarakat kota
Mataram untuk memastikan makan dan minuman yang dikonsumsi bersih.
Hal mengkhawatirkan datang dari terjadinya kasus diare di kota Mataram, setelah melakukan pengecekan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan air sumur galian di Mataram tidak layak konsumsi kerena bakteri Escherichia coli (E.coli). Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram mengatakan bahwa pihaknya tidak merekomendasikan air sumur galian untuk diminum meskipun sudah dimasak karean berdasarkan hasil pengecerkan laboratorium yang dilakukan Dinkes Kota Mataram, ditemukan banyak kandungan bahan berbahaya dan tidak memenuhi syarat konsumsi walaupun sudah dimasak. Adanya kandungan bakteri E.coli dan bakteri-bakteri berbahaya lainnya bisa menimbulkan berbagai gangangguan Kesehatan seperti, diare, mual,dan lainnya. Pencemaran sumur galian yang terjadi di Kota Mataram diduga terjadi karena tingginya tingkat kepadatan penduduk di Koata Mataram, dimana setiap keluarga akan memiliki septic tank yang bisa memicu air sumur galian akan terkontaminasi. Dengan adanya kondisi tersebut, Dinkes Kota Mataram menyarankan masyarakat Kota Mataram untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sudah memenuhi standar baku mutu.
Komentar
Posting Komentar