Halaman Tiga Belas : 14 Pertemuan TPKI, Ngapain Aja??
“ Sebelum mulai materi, kita kuis dulu ya ”
“ Sudah sejauh mana progress tugas
kelompok?”
“ Blog minggu ini temanya…”
Tiga kalimat diatas adalah kalimat-kalimat sakral yang cukup memberikan efek sakit kepala tiap minggunya. Awalnya, mengira
kalau TPKI jadi salah satu matkul tidak
terlalu menyita pikiran dan tenaga karena tidak ada unsur matematika di
dalamnya . Namun, setelah 14 pertemuan terlewat ternyata dugaan awal tidak
benar alias tolak Hipotesis 0.
Kuis, sesi pagi yang indah diawali
dengan suasana tegang karena satu kata di depan kalimat ini. Sebagai pribadi
yang kebanyakan berpikir menggunakan otak kiri selama perkuliahan, mengingat
materi seminggu lalu, yang kebanyakan dalam bentuk tulisan bukan lah angka,
termasuk hal yang tidak mudah. Ditambah lagi harus membuat pertanyaan kuis yang
berdampak hancurnya pertemanan di kelas. Namun, kuis tiap minggu sangat
menguntungkan bagi saya yang memiliki memori penyimpanan jangka pendek. Terus
Me-recall materi-materi minggu sebelumnya, membuat materi tersebut
“menempel” di ingatan saya, dan pada saat ujian tiba, saya tidak perlu bekerja
secara keras Kembali untuk mengingat materi dari pertemuan pertama.
“Masing-masing kelompok, maju
presentasi progress tugas penelitian” setelah kalimat ini dikatakan, muka panik
mulai terlihat. Tugas penelitian kelompok, ialah tugas terberat yang saya
lakukan selama satu semester ini. Tugas penelitian kelompok yang memberikan
pengalaman dan pelajaran berharga untuk saya pribadi. Mencoba memahami
masing-masing karakter teman kelompok, menurunkan ego diri sendiri, dari yang
awalnya canggung sampai bisa menangisi tugas penelitian bareng, adalah hal-hal
yang tak terlupakan. Dengan adanya tugas kelompok ini, saya jadi melihat
gambaran diri sendiri di beberapa waktu ke depan, di tingkat 3 nanti. Meski
sangat amat super berat, tugas kelompok ini dapat sedikit demi sedikit membangun
alur berpikir saya dalam meneyusun tugas akhir yang baik dan benar.
Selain kuis dan tugas penelitian
kelompok, hal ini jadi paling yang “ditunggu-tunggu” tiap akhir pertemuan, ya
tugas Blog. Tema-tema menarik, dan bahkan sangat asing didengar, dikulik tiap
minggunya. Dari yang awalnya jarang menulis, diluar dari tugas dalam bentuk
makalah dll, jadi harus memulai karena adanya tugas ini. Dari tak acuh, menjadi
lebih kritis melihat fenomena-fenomena dan bahasan-bahasan trending
untuk memicu topik tugas akhir. Dari adanya Blog ini, saya mendapatkan banyak
fakta-fakta baru dan mencoba peka akan “masalah-masalah” di sekitar.
Last but not least, TPKI jadi
salah satu mata kuliah “terseru” yang ada di semester 4 ini. Capek, nangis,
sakit, dan banyak perasaan lain yang saya rasakan selama 1 semester ini menjadi
pengalaman berharga yang tak akan saya lupakan selama hidup saya.
Komentar
Posting Komentar